Siapakah Mimar Sinan?
Ayahnya yang bernama Abdul Mannan, adalah seorang mualaf yang
berasal dari Yunani atau Armenia. Sejak masih muda, dia sudah mengikuti jejak
ayahnya menjadi korps tentara elit Utsmani, Yenicheri. Tidak disangka, ternyata
di dunia militer, jiwa dan bakat arsitekturnya muncul. Dengan berjalannya
waktu, pangkat kemiliteran Mimar pun dengan Sultan Salim dan Sultan Sulaiman.
Ia turut serta dalam aktivitas-aktivitas militer Utsmani di Eropa, Afrika, dan
Persia.
Rencana utama disetiap daerah adalah membangun masjid dan
bangunan public lainnya. Saat itulah kemampuan arsitektur Mimar mulai terlihat
dan semakin baik, dia turut ambil bagian dalam pembangunan-pembangunan
diwilayah baru. Akhirnya pada tahun 1538, Mimar dinobatkan sebagai Menteri
Pembangunan Kerajaan Utsmani.
Membangun Masjid Pangeran
Pada tahun 1543, Sultan Sulaiman mendapatkan sebuah musibah
dengan meninggalnya salah satu putranya, yaitu Sultan Muhammad. Kejadian ini
menimbulkan niatan pada sultan untuk membangun sebuah masjid megah yang ia
gunakan untuk melayani umat Islam di Istanbul sekaligus sebagai pahala jariyah
untuk sang anak.
Perhitungan geometri yang dilakukan Mimar Sinan saat membangun
Masjid Pangeran momen ini juga menjadi kesempatan pertama yang diberikan Sultan
Sulaiman kepada Mimar untuk bertanggung jawab atas proyek yang besar, membangun
sebuah masjid yang megah dan memiliki makna tersendiri di hati Sultan Sulaiman.
Selama empat tahun, Mimar mengerjakan proyek yang disebut dengan
Sehzade Jami’ (Masjid Pangeran) di
pusat Kota Istanbul. Di lingkungan masjid ini terdapat komplek (kulliye) yang
terdiri dari sekolah, dapur umum bagi kaum miskin, tempat tidur bagi wisatawan,
dan makam Sultan Muhammad. Sultan Sulaiman sangat puas dengan hasil kerja Mimar
walaupun Mimar masih berambisi bahwa dia bias mewujudkan proyek yang lebih
besar dari ini.