Filosifi merupakan pola berfikir manusia, prinsip hidup, ataupun cara berpikir manusia yang timbul karena peristiwa fenomena-fenomena kehidupan yang telah dialami. Filosofi digunakan sebagai panutan hidup ataupun prinsip, sebagian manusia yang memeganya terlalu kuat sehingga membuat semakin keras dan makin keras. Reog Ponorogo tergolong ke dalam keduanya, reog tergolong sebagai panutan hidup dan sebagai pegangan yang kuat bagi masyarakat daerah Ponorogo. Reog Ponorogo melambangkan keperkasaan, kejantanan, dan kegagahan. Gerakan – gerakan yang ada di dalam tarian reog menggambarkan tingkah pola manusia dalam perjalanan hidup mulai dari lahir, hidup, hingga mati. Reog dimanfaatkan sebagai sarana mengumpulkan massa dan merupakan saluran komunikasi yang efektif bagi penguasa. Sebelum namanya menjadi reog, dahulu reog dikenal dengan singa barongan. Reog yang berasal dari kata riyoqun, yang berarti khusnul khatimah yang bermakna walaupun sepanjang hidupnya bergelimang dosa, namun bila akhirnya sadar dan bertaqwa kepada Allah, maka surga jaminannya.
Dapat ditarik kesimpulan filosofi dari tari reog Ponorogo adalah bahwa dari keseluruhan cerita terdapat penggambaran mensyukuri atas apa yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa, meskipun unsur Tradisi Adat tidak bisa ditinggalkan. Dari segi bertahan hidup, masyarakat Ponorogo sangat kuat, tidak mudah putus asa. Dari karakternya, terdapat unsur kesempurnaan, diartikan bahwa dalam hidup tidak ada yang sempurna, tetapi kita harus mencoba dan memaksimalkan segala hal untuk mencapai kesuksesan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar