Selasa, 05 Mei 2015

HUBUNGAN MANUSIA DAN HARAPAN

Harapan merupakan sesuatu yang penting dalam hidup, sesuatu yang dibutuhkan, kita tidak bisa hidup tanpa berharap. Namun kita juga tidak bisa hidup dengan hanya menggantungkan diri terhadap harapan. Untuk mencapai dan merealisasikan harapan diperlukan sebuah tindakan yang relevan dengan harapan tersebut. Harapan dibutuhkan bagi setiap manusia. Jika manusia dalam keadaan terdesak , dan tertekan berada dalam suatu kondisi dan situasi yang sangat rumit., sulit dan menakutkan, dan kita berada dalam rasatakut yang mencekam namun satu hal terbersit dalam hati untuk tetap bertahan, itulah yang disebut harapan. Dari harapan itulah muncul sebuah tindakan dan usaha, kita mulai mencari jalan keluar, mencari ide agar tetap bertahan. Harapan juga dapat memotivasi kita untuk lebih baik. Harapan sangatlah penting bagi kita manusia, dengan berharap sesuatu maka otomatis kita sudah mengawali satu taha dari usaha untuk mencapai sesuatu. Mulailah hari baru dengan berharap yang lebih baik. Biarkan harapan menjadi sebuah inspirasi yang dapat menjadikan hari-hari kita lebih berwarna dan ceria. Jangan patah semangat,teruslah berharap karena harapan ada ditangan kita.

HUBUNGAN MANUSIA DAN KEGELISAHAN

Manusia tidak lepas dari apa yang disebut masalah. Masalah bisa datang kapan saja dan dimana saja. Semakin tinggi tingkat usia semakin banyak masalah yang dihadapi. Masalah tersebut dapat berupa penyakit,problem kehidupan,dilematika,dan lain-lain.  Usia remaja adalah usia yang sangat rentan dengan berbagai masalah, dalam usia ini seseorang masih labil dalam menentukan jalan hidupnya sehingga terkadang salah dalam memilih jalannya . Dalam usia remaja, seseorang akan merasa ingin mencari  jati diri yang sebenarnya. Dengan mencoba hal-hal baru,mulai membantah aturan orangtua, bahkan tidak sedikit yang mulai mencoba sesuatu yang sebenarnya dilarang oleh agama, itulah sedikit contoh dari perubahan menuju kedewasaan. Namun tidak semuanya berdampak negative dari remaja, tidak sedikit pula seseorang  menjadi individu yang lebih baik pada usia remaja ini. Dapat dilihat dengan banyaknya aktivis yang berasal dari kalangan remaja yang sudah dapat andil dalam masalah pemerintahan, banyaknya remaja yang sudah berkontribusi untuk masyarakat, dan masih banyak pula peran pemuda – pemudi  yang siap untuk  membela Negara. Semua itu tergantung tiap individu dalam memilih jalan hidupnya.

Berbicara mengenai Manusia dan Kegelisahan, saya dapat menuliskan sedikit dari apa yang telah saya amati dalam lingkungan sekitar. Masalah yang timbul pada seseorang dapat mengakibatkan kegelisahan dalam hidupnya. Contoh sederhana :  Seorang remaja yang salah dalam memilih teman bergaul akan masuk dalam kehidupan baru, dia akan mulai mencoba sesuatu dari yang kecil hingga lama-lama akan menjadi sesuatu yang berakibat fatal. Pertama ia akan mencoba menikmati sebatang rokok,kemudian mencoba sedikit demi sedikit masuk dalam dunia gemerlap,dan akhirnya mulai memasukkan dirinya dengan barang haram. Dalam proses tersebut terkadang timbul perasaan bersalah dan menyesal. Namun, yang menyebabkannya terus bertahan dalam keadaan tersebut adalah dengan beberapa factor, yaitu :

1. Kurangnya persatuan dalam keluarga. Maksudnya adalah setiap anggota keluarga kurang memahami anggota keluarga yang lain karena kesibukan masing-masing. Seperti peran orang tua yang kurang memperhatikan anaknya diluar rumah. Atau adanya hubungan yang tidak harmonis dalam keluarga sehingga anak merasa bermain diluar lebih baik daripada dirumah.

2. Minimnya pengetahuan tentang agama. Biasanya seseorang akan belajar agama pada usia kanak-kanak, dimana orang tersebut diajarkan cara membaca iqro,alquran dan pelajaran moral dalam agama. Namun setelah beranjak remaja, kebiasaan dalam belajar agama tersebut mulai menurun bahkan hilang. Padahal pada usia remaja justru dibutuhkan banyak pelajaran agama agar budaya – budaya luar tidak mudah masuk dalam diri kita. Dari kurangnya pendidikan agama tersebut membuat seseorang merasa tidak adanya aturan agama dalam menjalankan kehidupannya.

3. Teman sepergaulan. Ini adalah factor yang sangat menentukan seseorang dalam mencari jati dirinya. Tidak ada manusia yang dapat hidup sendiri karena segala sesuatu nya butuh orang lain. Dari teman bergaul, kita dapat terpengaruh gaya hidupnya, kebiasaannya, cara memandang, dan lain-lain. Dari situlah kita dapat terbawa akan menjadi individu yang baik atau sebaliknya.

HUBUNGAN MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB

A. Pengertian Tanggung Jawab

Setiap manusia harus mempunyai rasa tanggung jawab, dimana rasa tanggung jawab itu harus disesuaikan dengan apa yang telah kita lakukan.Arti dari tanggung jawab menurut kamus bahasa indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut kamus umum bahasa indonesia adalah berkewajiban memikul,menanggung segala sesuatunya,dan menanggung segala akibatnya.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban. Tanggung jawab itu bersifat kodrati,artinya sudah menjadi bagian hidup dari manusia bahwa setiap manusia dibebani dengan tangung jawab. Apabila di kaji tanggung jawab itu adalah kewajiban yang harus di pikul sebagai akibat dari perbuatan pihak yang berbuat.
Tanggung jawab adalah ciri manusia yang beradab. Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengadilan atau pengorbanan.

B. Macam-Macam Tanggung Jawab

Manusia berjuang untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan adapun untuk kebutuhan orang lain. Dalam usahanya setiap manusia menyadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan dan membantunya yaitu kekuasaan tuhan.Dengan demikian tanggung jawab itu dapat di bedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang dibuat nya. Berikut ini merupakan beberapa jenis tanggung jawab, yaitu :

1. Tanggung Jawab Terhadap Diri Sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri itu menuntut kesadaran akan diri kita untuk memenuhi kewajiban sendiri dan mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi.
Apa yang telah kita lakukan harus menerima resikonya sendiri.

2. Tanggung Jawab Terhadap Keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga, tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejaterahaan ,keselamatan,pendidikan dan kehidupan. Sebagai anggota keluarga kita harus saling menjaga nama baik keluarga dengan sikap dan perbuatan yang kita lakukan di dalam kehidupan bermasyarakat.

3. Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain karena manusia kedudukannya sebagai makhluk sosial yang membutuhkan manusia lain maka kita harus berkomunikasi dengan manusia lain tersebut. Berinteraksi didalam suatu kehidupan masyarakat sangat dibutuhkan karena itu bisa membuat kita saling mengenal satu dengan yang lainnya.

4. Tanggung Jawab Kepada Bangsa / Negara
Suatu kenyataan lagi bahwa tiap manusia, tiap individu adalah suatu warga negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, dan bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma yang di buat oleh negara. Manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan manusia itu salah maka ia harus bertanggung jawab kepada Negara atas apa yang telah ia perbuat. Kita harus menjaga nama baik bangsa dan negara kita sendiri dengan prestasi-prestasi anak bangsa.

5. Tanggung Jawab Terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupan manusia agar tanggung jawab langsung terhadap tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam jenis agama. Menerima hukuman di akhirat nanti atas apa yang telah kita lakukan selama hidup didunia ini.

HUBUNGAN MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

Setiap manusia memiliki pandangan hidup. Pandangan hidup artinya adalah pedoman, pegangan dan arah untuk menjalani hidup agar kita tahu tujuan hidup kita. Pandangan hidup tidak terjadi begitu saja. Perlu waktu yang cukup lama untuk memiliki pandangan hidup dan perlu dikaji secara nalar pandangan hidup yang seperti apa yang sesuai dengan kepribadian dan cocok sebagai penuntun masa depan kita.

Menurut saya, pandangan hidup dapat diklasifikasikan menjadi 2 macam, yaitu:

1. Pandangan hidup menurut agama
Pandangan hidup ini, berasal dari agama dan kepercayaan yang dianut masing-masing individu. Kebenarannya bersifat mutlak. Seperti halnya setiap umat beragama pasti memiliki kitab masing-masing. Muslim yang memiliki Al-Quran sebagai pandangan hidup yang utama. Nasrani memiliki Alkitab, Orang Budha memiliki Tripitaka dan hindu memiliki Weda. Tentunya setiap masing-masing agama memiliki tujuan yang baik untuk setiap umatnya. Namun, cara penyampaian dan perwujudannyalah yang berbeda.

2. Pandangan hidup menurut ideologi
Pandangan hidup menurut ideologi ini bersumber dari dasar hukum, norma dan kebudayaan suatu kelompok atau organisasi. Untuk negara, seperti Indonesia memiliki pancasila sebagai pandangan hidup dan jiwa bangsa. Pancasila di Indonesia menjadi sumber dari segala sumber dalam menjalani hidup. Pastinya bangsa lain memiliki dasar negaranya dan pandangan hidupnya masing-masing.
Sebagai manusia yang baik, kita harus menentukan dan memiliki pandangan hidup yang kita percayai. Pandangan hidup dapat menuntun kita untuk termotivasi dan memiliki arah yang pasti kemana dan apa yang harus kita lakukan selanjutnya. Pandangan hidup dapat kita jadikan sebagai standarisasi bagi segala macam hal yang ada.
Begitu banyak macam pandangan hidup yang ada. Namun, seringkali pandangan hidup yang berbeda-beda ini membuat perbedaan yang menyebabkan permusuhan dalam hubungan antar manusia. Tapi alangkah baiknya bila pandangan hidup yang beragam ini kita terima dan kita jadikan sebagai sudut pandang tambahan dan pertimbangan untuk mengevaluasi berbagai hal yang terjadi dalam hidup kita. Justru harus kita pelajari dan kita jadikan pengalaman.
Pandangan hidup yang baik adalah pandangan yang dapat membawa dan menuntun kita ke arah yang positif sehingga kita dapat mencapai cita-cita kita.

HUBUNGAN MANUSIA DAN KEADILAN

Pada setiap diri manusia itu pasti mempunyai masalah yang berbeda-beda. Mereka membutuhkan keadilan untuk membela dirinya sendiri. Hakikat kemanusian dan asas kemanusiaan tak akan pernah berubah dengan bergantinya zaman. Sejak awal sejarah sampai hari ini, dari hari ini sampai berakhirnya dunia, manusia akan selalu mencintai keadilan dan memerlukan keadilan.


Bukan hanya satu kelompok masyarakat tertentu atau warga sebuah negeri atau bangsa tertentu yang mendambakan keadilan. Keadilan adalah keinginan alamiah dan historis yang ada pada setiap orang sepanjang sejarah umat manusia. Misi utama dan paling penting dalam setiap gerakan Ilahiyah adalah penekanan pada masalah keadilan. Keadilan juga menjadi asas bagi kelanjutan risalah para nabi dan tokoh-tokoh pembaharu besar dalam sejarah. Keadilan adalah sesuatu yang diimpikan oleh umat manusia.



Dalam kamus bahasa Indonesia, keadilan sosial didefinisikan sebagai suatu proses kerja sama untuk mewujudkan masyarakat yang bersatu secara organik, sehingga setiap anggota masyarakat memiliki kesempatan yang sama dan nyata untuk tumbuh serta berkembang sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Hal ini kemudian tertuang pada filosofi bangsa yaitu Pancasila (sila kelima) dan Undang-Undang 1945 yang merupakan sumber hukum bagi bangsa kita. Keadilan adalah suatu sikap yang berpijak pada suatu kebenaran. Orang baru dapat dibilang adil apabila dia berpegang teguh pada suatu kebenaran objektif yang berdasarkan fakta nyata bukan pada kebenaran subjektif, dengan tidak memihak pada salah satu orang atau kelompok yang bersengketa tanpa terkecuali terhadap kaum kerabat dan keluarga sendiri, lain halnya apabila keluarga yang dibela tersebut berada dipihak yang benar.

HUBUNGAN MANUSIA DAN KEINDAHAN

Saya kali ini akan membuat sedikit coretan tentang judul diatas, yaitu Hubungan Manusia Dengan Keindahan. Pertama, saya akan memberi tau apa yang disebut dengan keindahan itu sendiri. Keindahan berasal dari kata indah artinya bagus, permai, canti, elok, molek dan sebagainya. Akan tetapi teman, bagi kita sendiri keindahan itu sulit untuk dinyatakan, karena keindahan itu suatu konsep abstrak yang tidak bisa dinikmati karena jika tidak jelas. Keindahan harusnya baru bisa dinikmati jika dihubungkan dengan suatu bentuk, misalnya lukisan, pemandangan alam, tubuh yang molek, film atau bahkan nyanyian. Ada juga pengertian keindahan dalam arti luas, misalnya yang diungkapkan Plato adalah tentang watak yang indah dan hukum yang indah, lain pula dengan Aristoteles yang mengungkapan pengertian keindahan adalah sebagai suatu yang selain baik juga menyenangkan. Selain dalam arti luas, orang Yunani juga mempunyai pengertian keindahan dalam arti estetis yang biasa disebutnya "symmetria" untuk keindahan berdasarkan penglihatan dan harmonia harmonia. Jadi keindahan seluas-luasnya meliputi:

a. Keindahan seni
b. Keindahan moral
c. Keindahan alam
d. Keindahan intelektual

Jadi dapat disimpulkan bahwa keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dan kebaikan dari garis, warna, bentuk, nada dan kata-kata. Ada pula yang berpendapat bahwa keindahan adalah suatu kumpulan hubungan-hubungan yang selaras dalam suatu benda dan diantara benda itu dengan si pengamat.

HUBUNGAN MANUSIA DAN CINTA KASIH

Pengertian
Manusia tidak pernah lepas dari yang namanya cinta kasih. Entah itu cinta kasih terhadap sesama ataupun tidak. Cinta Kasih merupakan perpaduan kata-kata yang memiliki keterkaitan erat dan arti yang mendalam. Kata Cinta menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta, dapat diartikan sebagai rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih merupakan perasaan sayang atau cinta (kepada) atau menaruh belas kasihan. Karena cinta sebenarnya merupakan suatu rasa yang sulit untuk di ungkapkan, maka kasih itu sebagai kelanjutan tindakan yang timbul dari rasa cinta yang mendalam tersebut.

Lalu apakah hubungannya antara cinta kasih dengan manusia? Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa setiap manusia pasti memiliki rasa cinta kasih. Cinta bersifat manusiawi, hanya pada manusialah perasaan cinta ini diberikan oleh Tuhan, sedangkan pada binatang terbatas pada naluri untuk melindungi. Karena itulah salah satu keistimewaan manusia dibandingkan dengan makhluk Tuhan lainnya. Oleh karena itu sudah selayaknya kita lebih mencintai dan mengasihi Tuhan terlebih dulu, baru lah selnjutnya kita dapat mencintai dan mengasihi orang-orang di sekitar kita baik keluarga, sahabat, ataupun diri kita sendiri.


Berikut ini akan saya jabarkan beberapa bentuk cinta , diantaranya:

1. Cinta pada Diri
Cinta pada diri sendiri dapat diwujudkan dengan lebih memerhatikan kondisi badan kata, memanjakan diri. Cita pada diri sendiri perlu diperhatikan agar tidak sampai berlebihan kareana rasa cinta terhadap diri sendiri yang berlebihan bisa mengakibatkan sikap egois, tidak peka’ dengan keadaan sekitar dan narsisme.

2. Cinta pada keluarga
Ada yang mengatakan ”kasih ibu sepanjang masa”. Itu merupakan suatu kalimat yang menggambarkan betapa orang tua sangat menyayangi dan mencintai anaknya. Cinta terhadap keluarga bisa di wujudkan dalam bentuk perhatian, penghormatan, maupun memberikan suatu kebanggaan kapada orangtua, dll. Selain itu, orangtua juga bisa melakukan hal yang sama kepada anaknya.

3. Cinta pada sesama manusia
Manusia sebagai makhluk sosial, tentu akan selalu membutuhkan dan bersosialisasi dengan dengan manusia lain. Oleh sebab itu, agar terjalin hubungan yang harmonis dan terciptanya kebahagiaan, setiap manusia harus mencintai sesama manusia yang dapat diwujudkan dalam bentuk tolong-menolong, saling menghormati, saling menghargai, dll.

Cinta merupakan perasaan yang abstrak, tidak ada yang dapat mendefinisikan cinta secara tepat. Namun, cinta bisa menjadi sumber kebahagiaan dalam kehidupan di dunia. Dengan cinta kita bisa berkasih sayang kepada orang lain, peduli terhadap orang lain. Bahkan, cinta dapat membangkitkan kecerdasan emosional dan dapat mengembangkan potensi-potensi yang ada pada diri seseorang yang sedang mengalami jatuh cinta.
Cinta sering dikatakan sesuatu yang luar biasa, memiliki pancaran cahaya yang senantiasa berseri mampu mendorong seseorang menjadi sosok pemabuk cinta, yang lupa diri dan tenggelam dalam ilusi cinta. Namun Islam memandang cinta sebagai sesuatu yang biasa dan sederhana. Islam adalah agama fitrah, sedangkan cinta itu sendiri adalah fitrah kemanusiaan. Sehingga pada kodratnya,
dalam kehidupan yang aktual ada 3 jenis cinta yang di anugrahkan pada manusia;
“Cinta Agape” ialah cinta Manusia terhadap Tuhan.
“Cinta Philia” ialah cinta kepada ayah-ibu (orang tua) dan saudara.
“Cinta Eros / Amor” ialah cinta antara pria dan wanita.

Ungkapan yang ditimbulkan dari satu kata cinta tentulah tidak dapat dilepaskan dari suatu media perantara yang dapat menggambarkan dan memvisualisasikan serta mendefinisikan tentang perasaan “Cinta” tersebut, baik melalui alat komunikasi “bahasa” yang melahirkan sajak, puisi dan lain sebagainya atau bahkan yang meng-irama-kan nada dan shimpony.

Jika kita berbicara mengenai cinta maka itupun tidak dapat dipisahkan dengan unsur–unsur seni dan kebudayaan yang ada. Cinta sama dengan budaya yaitu suatu rasa, karya dan karsa.

Cinta bukanlah suatu monopoli orang dewasa saja tetapi cinta juga dapat hadir pada anak kecil tanpa memandang siapa, dari mana, warna kulit dan lain sebagainya. Karena cinta pada dasarnya merupakan suatu rasa yang sangat sulit untuk diungkapkan, baik dengan kata atau nada. Cinta itu sendiri tidak dapat dipisahkan dari kasih dan sayang karena keduanya “antara kasih dan sayang” merupakan aplikasi lanjutan atau esensi dari sebuah kata cinta melalui beberapa kata dalam bentuk kasih, sayang, pemujaan dan lainnya yang kesemuanya akan dibalut dalam satukata tingkat tinggi, yaitu tanggung jawab.

Cinta itu sendiri memilik unsur–unsur yang mempengaruhinya. Dengan kata lain penunjang sebagai pembuktian dari pengorbanan karena cinta syarat akan pengorbanan.
Seperti : Tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, pengertian saling percaya dan terbuka dan masih banyak lagi.

HUBUNGAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

Didalam kehidupan dan keseharian manusia selalu lekat dengan kebudayaan. Di dunia ini terdiri dari sekian banyaknya manusia yang memiliki berbagai kebudayaan sesuai dimana tempat ia tinggal.

Kebudayaan juga didapat dari hasil turun temurun dari nenek moyangnya dulu sampai saat ini. Kebudayaan itu mereka jaga dan lestarikan agar kebudayaan yang mereka punya tidak hilang ditelan oleh zaman yang saat ini, untuk itu manusia mengajari dan memperkenalkan kepada garis keturunan mereka tentang kebudayaan yang mereka miliki.

A. Wujud Kebudayaan menurut Dimensi :

Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.

Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.

Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.

Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.

B. Hubungan Manusia dengan Kebudayaan

Dalam hubungannya dengan lingkungan, manusia merupakan suatu oganisme hidup (living organism). Terbentuknya pribadi seseorang dipengaruhi oleh lingkungan bahkan secara ekstrim dapat dikatakan, setiap orang berasal dari satu lingkungan, baik lingkungan vertikal (genetika, tradisi), horizontal (geografik, fisik, sosial), maupun kesejarahan. Tatkala seoang bayi lahir, ia merasakan perbedaan suhu dan kehilangan energi, dan oleh kaena itu ia menangis, menuntut agar perbedaan itu berkurang dan kehilangan itu tergantikan. Dari sana timbul anggapan dasar bahwa setiap manusia dianugerahi kepekaan (sense) untuk membedakan (sense of discrimination) dan keinginan untuk hidup. Untuk dapat hidup, ia membutuhkan sesuatu. Alat untuk memenuhi kebutuhan itu bersumber dari lingkungan.Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.

Kebudayaan berasal dari kata budaya yang berarti hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Definisi Kebudyaan itu sendiri adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Namun kebudayaan juga dapat kita nikmati dengan panca indera kita. Lagu, tari, dan bahasa merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang dapat kita rasakan.

Manusia dan kebudayaan pada hakekatnya memiliki hubungan yang sangat erat, dan hampir semua tindakan dari seorang manusia itu adalah merupakan kebudayaan. Manusia mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu sebagai
1) penganut kebudayaan,
2) pembawa kebudayaan,
3) manipulator kebudayaan, dan
4) pencipta kebudayaan.

Sebuah kebudayaan besar biasanya memiliki sub-kebudayaan (atau biasa disebut sub-kultur), yaitu sebuah kebudayaan yang memiliki sedikit perbedaan dalam hal perilaku dan kepercayaan dari kebudayaan induknya. Munculnya sub-kultur disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya karena perbedaan umur, ras, etnisitas, kelas, aesthetik, agama, pekerjaan, pandangan politik dan gender.

Ada beberapa cara yang dilakukan masyarakat ketika berhadapan dengan imigran dan kebudayaan yang berbeda dengan kebudayaan asli. Cara yang dipilih masyarakat tergantung pada seberapa besar perbedaan kebudayaan induk dengan kebudayaan minoritas, seberapa banyak imigran yang datang, watak dari penduduk asli, keefektifan dan keintensifan komunikasi antar budaya, dan tipe pemerintahan yang berkuasa.
o Monokulturalisme: Pemerintah mengusahakan terjadinya asimilaSi kebudayaan sehingga masyarakat yang berbeda kebudayaan menjadi satu dan saling bekerja sama.
o Leitkultur (kebudayaan inti): Sebuah model yang dikembangkan oleh Bassam Tibi di Jerman. Dalam Leitkultur, kelompok minoritas dapat menjaga dan mengembangkan kebudayaannya sendiri, tanpa bertentangan dengan kebudayaan induk yang ada dalam masyarakat asli.
o Melting Pot: Kebudayaan imigran/asing berbaur dan bergabung dengan kebudayaan asli tanpa campur tangan pemerintah.
o Multikulturalisme: Sebuah kebijakan yang mengharuskan imigran dan kelompok minoritas untuk menjaga kebudayaan mereka masing-masing dan berinteraksi secara damai dengan kebudayaan induk.